Profil Dina

Laila Hajarul Aswadina (Dina), Ketua Yayasan Andi dan Dina
Nama lengkap saya adalah Laila Hajarul Aswadina, tetapi saya lebih dikenal dengan nama Dina Faisal, seorang perempuan Kalimantan berdarah Bugis yang lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur. 

Saya tinggal di Balikpapan selama 17 tahun, kemudian pindah ke Jakarta selama 14 tahun. Sejak 1 Januari 2019, saya menetap di Pulau Lombok.

Sebelum memimpin bisnis industri kreatif dan budaya di Lombok, saya menikmati karir sebagai jurnalis televisi di Indonesia. Setelah delapan tahun berkecimpung sebagai pelaku budaya, bersama Andi, kami mendirikan organisasi nirlaba bernama Yayasan Andi dan Dina. Saat ini, saya menjabat sebagai Ketua Yayasan Andi dan Dina, organisasi yang berdedikasi untuk melestarikan budaya dan mewujudkan kedaulatan sandang Indonesia.

Saya tinggal di Desa Giri Tembesi, Kabupaten Lombok Barat, dan memimpin Kelompok Perempuan Pemintal Kapas Ayu Praba yang didirikan pada awal tahun 2023 di Dusun Gumesa Timur, Desa Giri Tembesi. 

Selain itu, saya mengelola perusahaan dengan merek dagang Bidadariku®, yang fokus pada produk tekstil berkelanjutan seperti benang tenun, benang sulam, benang rajut, benang jahit, serta produk seni lainnya dari kapas. Saya juga mendesain kain untuk sarung, pakaian, selendang, dan juga mendesain kain untuk digunakan sebagai saringan kopi dan teh dengan pola tanpa limbah.

Bersama Andi, tahun 2022 kami mengampanyekan Gerakan Kembali Tanam Kapas. Setahun kemudian, kami mulai membudidayakan kapas pribumi varietas lokal sebagai bentuk pelestarian budaya dari leluhur. 

Pada 1 Maret 2024, kami mengajak petani di Desa Giri Tembesi, Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat untuk menanam kapas di atas lahan seluas tiga hektar sebagai bahan baku sandang. Tidak hanya putih, kapas berwarna alami cokelat dan hijau juga kami budidayakan di Desa Giri Tembesi.


Posting Komentar untuk "Profil Dina"