BRIDA NTB dan Yayasan Andi dan Dina Susun Peta Jalan Kedaulatan Sandang

Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Ariyadi (posisi tengah memegang gulungan kapas) menerima kunjungan tim Yayasan Andi dan Dina di Kantor BRIDA NTB, Lombok Barat (25/9/2025) (Foto: Arsip BRIDA NTB)

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) NTB bersama Pendiri dan ketua Yayasan Andi dan Dina menyusun peta jalan menuju kedaulatan sandang dalam pertemuan di Kantor BRIDA NTB, Lombok Barat.

Dalam pertemuan tersebut, dirumuskan tiga langkah utama, yaitu Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) kapas lokal NTB, pemanfaatan aset daerah yang tidak terpakai untuk lahan pertanian kapas mulai tahun 2026, serta percepatan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Yayasan Andi dan Dina dengan Gubernur NTB. MoU ini akan menjadi dasar Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan BRIDA untuk mekanisasi alat pemintalan sebagai upaya membangun industri tekstil berbasis tradisi di desa-desa.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat, I Gede Putu Ariyadi saat memimpin rapat di Kantor BRIDA NTB, Lombok Barat (25/9/2025) (Foto: Arsip BRIDA NTB)

Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Aryadi saat memimpin rapat (25/9/2025) menyatakan dukungan penuhnya terhadap rencana tersebut. “Di Sekotong itu sekian ribu (hektar). Lahan pemerintah itu. Ditunjuk saja dalam MoU itu, nanti BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) masalah lahan, teknologi urusan kita (BRIDA). Kalau MoU, kan bisa langsung ditindaklanjuti dengan PKS bersama dinas-dinas ini,” ujarnya.

Selain langkah teknis, Yayasan Andi dan Dina juga menyampaikan pentingnya program beasiswa jurusan tekstil di India bagi generasi muda NTB. Program beasiswa Pemerintah NTB untuk belajar ke luar negeri ini diharapkan dapat melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni di bidang sandang, sehingga NTB tidak hanya kuat dalam budidaya kapas, tetapi juga memiliki tenaga ahli untuk menggerakkan industri tekstil berbasis riset, inovasi, dan tradisi lokal.

Penyusunan peta jalan ini tidak lepas dari pengalaman internasional Yayasan Andi dan Dina dalam forum budaya dan pertukaran pengetahuan tekstil di India pada Agustus–September 2025 bertajuk India-Indonesia Textile Cultural Exchange and Forum: Technology Transfer Series. Hasil pembelajaran tersebut kini diterjemahkan ke dalam strategi nyata untuk NTB.

Dengan adanya peta jalan ini, NTB diharapkan mampu melangkah lebih mantap menuju kedaulatan sandang, dari menanam kapas hingga membangun industri tekstil berkelanjutan di desa-desa, sekaligus menempatkan NTB sebagai salah satu pusat pengembangan sandang nasional. (LH. Afriandi)

Posting Komentar untuk "BRIDA NTB dan Yayasan Andi dan Dina Susun Peta Jalan Kedaulatan Sandang"