![]() | |
|
Pada puncak acara India-Indonesia Textile Cultural Exchange and Forum yang digelar di Gujarat India 11 November 2024, Morek alias Papuq Aris, seorang pemintal tradisional asal Desa Sukadana, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat akan tampil memperkenalkan teknik memintal benang menggunakan alat tradisional khas Sasak.
Papuq Aris, perempuan yang hampir setengah abad memintal kapas menjadi benang untuk ditenun akan memperagakan bagaimana teknik membuat benang berdasarkan tradisi di Lombok.
Papuq Aris akan menunjukkan keterampilannya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi sebagai salah satu warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) masyarakat suku Sasak.
Pada kesempatan interaksi budaya di India tersebut Papuq Aris akan mengawali atraksi pengolahan dan pertenunan dari tahap awal mulai dari memisahkan biji kapas dengan alat bernama Golong, kemudian menggunakan Betuk untuk membuka serat kapas yang tersisa. Betuk adalah sebuah alat tradisional yang berfungsi untuk mengembangkan serat agar siap dibentuk menjadi gumpalan memanjang yang disebut Bojol.
Dengan bantuan alat Pelusut, Papuq Aris akan membentuk Bojol sebagai tahap persiapan sebelum kapas dipintal menjadi benang.
Proses pemintalan dilakukan dengan menggunakan alat tradisional Sasak bernama Arah, yang dikendalikan dengan keterampilan tangan untuk menghasilkan benang kapas yang halus. Benang hasil pintalan kemudian akan diatur dalam bentuk setukel atau hank yarn menggunakan alat Ajon.
Pada tahapan akhir, Papuq Aris akan menutup atraksinya dengan menenun benang kapas menggunakan seperangkat alat tenun tradisional Sasak bernama Ranggon.
Papuq Aris beserta saudara kandungnya, yaitu Papuq Kriut dan Inaq Kecoh hingga kini terus melakukan pelestarian membuat benang dan kain dari kapas yang mereka tanam.
Papuq Aris beserta saudara kandungnya, yaitu Papuq Kriut dan Inaq Kecoh hingga kini terus melakukan pelestarian membuat benang dan kain dari kapas yang mereka tanam.
Selama ini, mereka menanam kapas di pekarangan rumahnya, lalu mengolahnya secara mandiri sebagai bahan baku benang, lalu menenunnya. Keahlian ini bukan hanya menggambarkan proses kreatif pemintalan, tetapi juga mengungkap nilai-nilai kearifan lokal yang dijaga dengan baik oleh masyarakat Sasak di Dusun Mongge, Desa Sukadana, Lombok Tengah, NTB.
Forum interaksi budaya di Gujarat India ini membuka peluang baru bagi delegasi Indonesia untuk memperkenalkan tradisi tekstil lokal ke panggung internasional, sekaligus mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan India.
Forum interaksi budaya di Gujarat India ini membuka peluang baru bagi delegasi Indonesia untuk memperkenalkan tradisi tekstil lokal ke panggung internasional, sekaligus mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan India.
Partisipasi Morek alias Papuq Aris dan Ni Wayan Landri dalam menampilkan proses pemintalan kapas hingga pertenunan tentu menjadi salah satu representasi kekayaan budaya Nusantara yang membanggakan untuk dipamerkan dalam skala internasional. (LHAs)
Posting Komentar untuk "Di Gujarat India Papuq Aris Siapkan Atraksi Membuat Benang Tradisional Khas Sasak"